(30/07/24) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya melakukan agenda reviu kurikulum yang dilaksanakan di Ruang Rapat gedung FIB B. Guna menindaklanjuti proses pengajuan akreditasi nasional yang sedang berlangsung, dilakukan reviu kurikulum sebagai evaluasi yang lebih komprehensif. Pada agenda tersebut dihadiri oleh ketua departemen, koordinator program studi, dosen, serta mengundang praktisi ahli sebagai reviewer, yakni Dr. Jochem Van Den Boogert dari Leiden University.
Dr. Ive Emaliana, M.Pd. selaku ketua departemen Pendidikan Bahasa mengharapkan pertukaran informasi yang bermanfaat demi pengembangan kurikulum di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dr. Eti Setiawati, M.Pd., melanjutkan pembukaan singkat mengenai harapan dari adanya kegiatan reviu kurikulum tersebur.
Berdasarkan hasil reviu oleh Dr. Jochem Van Den Boogert, beliau mengkritisi beberapa aspek, yakni bebas SKS pada tiap mata kuliah dan metode pembelajaran yang berlangsung. Dr. Jochem banyak memberikan informasi mengenai bagaimana pembelajaran berlangsung di Universitas Leiden, mulai dari persebaran mata kuliah, metode, tenaga pengajar, kondisi mahasiswa, dan sebagainya. Selain itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk mendapatkan solusi atas permasalahan nyata yang terjadi.
Dalam sesi penutup, Dr. Dany Ardian, M. Hum., selaku pembawa acara berterima kasih kepada semua pihak yang hadir dan terlibat dalam agenda ini serta tidak lupa menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini, yakni semoga Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memiliki kurikulum yang layak bersaing secara global dengan akreditasi yang unggul.
Malang, 9 & 16 November 2023 — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo) Universitas Brawijaya mengikuti kegiatan kuliah tamu yang diselenggarakan dalam rangka mendukung mata kuliah Menulis Karya Populer. Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Budaya Gedung B, Universitas Brawijaya, dengan menghadirkan Diana Agus Sari, seorang penulis konten dari Zona Media Grup sekaligus alumni Diksasindo, sebagai narasumber.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa angkatan 2022 diperkenalkan pada dunia penulisan digital melalui materi copywriting dan content writing. Diana menyampaikan bahwa copywriting berfokus pada menulis secara persuasif untuk mendukung pemasaran produk atau jasa, sedangkan content writing bertujuan membangun koneksi dengan audiens melalui konten informatif dan berkualitas.
Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, mulai dari strategi menulis di media sosial hingga kiat membangun personal branding di tengah persaingan digital. “Kuliah tamu ini memberikan perspektif baru tentang peluang karier di bidang penulisan digital,” ujar Revina Lutfi Al Fathi, salah satu mahasiswa peserta.
Diana juga menekankan bahwa keterampilan menulis yang dimiliki mahasiswa tidak hanya relevan dalam dunia pendidikan, tetapi juga memiliki potensi besar di industri kreatif dan digital marketing. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi antara program studi dan alumni, yang rutin diadakan setiap tahun sebagai upaya memperluas wawasan mahasiswa mengenai penerapan ilmu di dunia profesional.
Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga motivasi untuk mengembangkan diri agar mampu bersaing di era digital yang terus bergerak dinamis.
Malang, 4 & 11 Oktober 2023 — Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo), Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu dalam mata kuliah Menulis Karya Populer. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dalam dua sesi, dengan menghadirkan jurnalis Kumparan.com sekaligus alumni Diksasindo, Moh. Fajri, sebagai narasumber.
Kuliah tamu ini diikuti oleh mahasiswa semester lima dan menghadirkan pengalaman belajar langsung dari dunia jurnalistik. Pada sesi pertama, Moh. Fajri membagikan pengetahuan dasar penulisan berita, mulai dari penerapan unsur 5W+1H, struktur piramida terbalik, hingga pentingnya akurasi dan verifikasi data. Sesi kedua dilanjutkan dengan materi penulisan feature, yang menekankan pada kekuatan narasi, kedalaman cerita, serta keterlibatan emosional pembaca.
“Menulis berita bukan hanya soal cepat, tapi juga soal akurat. Sedangkan dalam feature, kita diajak bercerita dengan hati. Ini dua bentuk tulisan yang sama-sama menantang dan menyenangkan,” ungkap Moh. Fajri dalam sesi pemaparan materi.
Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para mahasiswa sepanjang kegiatan berlangsung. Tidak hanya memperoleh wawasan langsung dari praktik profesional di dunia media digital, peserta juga terlibat aktif dalam sesi latihan singkat yang dirancang untuk mengasah keterampilan menulis secara aplikatif dan kontekstual. Kegiatan ini menjadi ruang eksplorasi sekaligus evaluasi awal terhadap kemampuan menulis populer yang mereka miliki.
Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Menulis Karya Populer, menyampaikan bahwa kuliah tamu ini merupakan bagian dari penguatan kurikulum yang berbasis praktik lapangan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai praktik penulisan populer yang relevan dengan kebutuhan industri media saat ini,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan menulis berita dan feature yang informatif, menarik, serta memiliki nilai publik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud kontribusi alumni dalam mendukung proses pembelajaran di lingkungan program studi.
(4/8/23) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya melakukan agenda review kurikulum yang dilaksanakan di Ruang Rapat gedung FIB B. Review kurikulum ini dilakukan menindaklanjuti hasil akreditasi internasional Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln (AQAS) yang mensyaratkan beberapa evaluasi pada kurikulum. Pada agenda tersebut dihadiri oleh kepala program studi, sekretaris prodi, dan dosen serta mengundang praktisi ahli sebagai reviewer, yakni Prof. Ben Arps dari Leiden University.
Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku Kaprodi S1 Pendidikan Bahasa Indonesia FIB UB dalam pembukaan menjelaskan hasil akreditasi AQAS prodi serta menjelaskan ruang lingkup review kurikulum yang meliputi visi misi prodi, deskripsi mata kuliah, sebaran mata kuliah, sumber daya manusia, sampai dengan profil lulusan program studi.
Berdasarkan hasil review oleh Prof. Ben Arps (Kepala Jurusan Bahasa dan Budaya Asia Tenggara dan Oseania di Universitas Leiden) yang merupakan pakar budaya, bahasa dan sastra Jawa. Beliau mengkritisi beberapa aspek, yakni aspek subtansi, aspek proses pembelajaran, aspek keprodian, dan aspek luaran prodi. Selain itu, beliau secara khusus juga menyoroti perihal ciri khas prodi. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dituntut untuk mempertimbangkan pentingnya karakteristik atau ciri khas prodi sebagai keunggulan yang membedakan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan prodi pendidikan bahasa lainya.
Dalam sesi penutup, Dr. Eti Setiawati, M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB berterima kasih kepada semua pihak yang hadir dan terlibat dalam agenda ini serta tidak lupa menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini, yakni semoga Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat maksimal memenuhi revisi dari akreditasi AQAS serta prodi dapat lebih mengaktualisasikan potensi mahasiswa, menciptakan lulusan berkompeten yang dapat memberikan andil besar bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Malang, Sabtu 24 Juni 2023, jajaran pimpinan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya (UB) bersama tim Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dan dosen-dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo) menyambut kedatangan lima mahasiswa Thailand dari Fatoni University. Lima mahasiswa tersebut datang ke FIB dalam rangka kegiatan Student Inbound untuk mengikuti pembelajaran BIPA di FIB UB. Mahasiswa tersebut akan mengikuti program BIPA FIB UB dalam kurun waktu satu bulan.
“Lima mahasiswa ini nanti belajar bahasa Indonesia dalam program BIPA FIB UB sekitar satu bulanan. Setelah itu, mereka akan kembali ke Thailand untuk melanjutkan aktivitas studinya di Fatoni University”, ungkap Muh. Fatoni Rohman, Ketua BIPA FIB UB.
Penyambutan tersebut dimulai dengan pertunjukan tari Beskalan Putri. Kemudian, kelima mahasiswa Thailand dengan ditemani satu dosen Thailand, bapak Islahuddin, melanjutkan kegiatan penyambutan di ruang rapat gedung B FIB UB. Di sana, penyambutan diberikan oleh bapak Sahiruddin selaku Wakil Dekan I FIB UB. Beliau menyampaikan bahwa FIB akan memberikan fasilitas terbaik untuk membantu mahasiswa Thailand belajar bahasa Indonesia di BIPA FIB UB.
“FIB akan memberikan fasilitas terbaik kami untuk membantu adik-adik mahasiswa dari Fatoni University belajar bahasa Indonesia di BIPA FIB. Saya juga akan berbicara dengan bagian perpustakaan agar mahasiswa bisa mengakses semua referensi yang dapat membantu proses belajar di sini”, tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan tes penempatan yang dilakukan di ruang kelas. Tes tersebut dilakukan untuk menentukan tingkat penguasaan bahasa Indonesia para mahasiswa tersebut. Selain itu, melalui tes ini, mahasiswa akan dibagi menjadi kelas-kelas berdasarkan tingkat penguasaan bahasa Indonesia tersebut. (Ren)
Mahasiswa Membangun Desa merupakan nama kegiatan dari mata kuliah Pengabdian Masyarakat yang menargetkan membangun 1000 desa di Provinsi Jawa Timur. MMD merupakan program yang dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, dosen, masyarakat desa, serta Universitas Brawijaya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi dan mewadahi mahasiswa agar berperan aktif dalam kegiatan penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. MMD- 1000 Desa digalakkan guna mencari solusi permasalahan yang dijumpai oleh warga desa. Melalui kegiatan Mahasiswa Membangun Desa diharapkan mampu mengasah softskill mahasiswa dalam berbagai keterampilan, mulai dari kemampuan,mengasah softskill dalam membangun teamwork, yaitu kemampuan mahasiswa bekerja sama lintas disiplin keilmuan dan kepemimpinan dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan. Selain itu, MMD juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di perguruan tinggi ke dalam konteks pembangunan desa.
Mahasiswa Membangun Desa diwajibkan untuk diikuti oleh mahasiswa Universitas Brawijaya yang telah menempuh semester 4 Sarjana/Diploma-4 (angkatan 2021) dan dapat diikuti oleh mahasiswa Angkatan 2020 dan 2019 yang belum mengambil Pengabdian Masyarakat atau yang setara. Rekognisi kegiatan ini adalah Mata Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat yang berbobot 4 sks di semester antara Genap ke Ganjil Tahun Akademik Bersangkutan. Hadirnya program MMD-1000D diharapkan memberikan dampak positif signifikan pada pembangunan desa, tindak lanjut pada implementasi MBKM, pencapaian IKU, Partisipasi IKM untuk dosen-mahasiswa-dosen-stakeholder, THE Impact Rangking, Akreditasi Nasional dan Internasional, serta pengembangan Data Center, Universitas Brawijaya.
Keberhasilan program Mahasiswa Membangun Desa dinilai dari seberapa paham mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan dapat berkontribusi pada solusinya, yaitu dinilai dengan upayanya mengkomunikasikan alternatif solusi, dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang telah ditemukan oleh mahasiswa. Dengan adanya kegiatan program MMD, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat lebih berkontribusi dalam mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademiknya.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berkolaborasi dengan dosen Fatoni University (Thailand) dalam penulisan buku BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) dengan tema kesehatan. Kegiatan ini dilakukan seacar bertahap melalui pertemuan daring dan luring. Pada 10 Juni 2023, bapak Islahuddin, dosen bahasa Indonesia di Fatoni University datang ke FIB UB untuk melakukan pertemuan luring dengan dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB. Pertemuan dilakukan untuk melaporkan progres kolaborasi tersebut. Selain itu, pertemuan tersebut juga menjadi kesempatan untuk membangun kerja sama lain, seperti penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, dan review kurikulum.
“Saya sangat senang bisa hadir di FIB UB untuk mengantar mahasiswa kami yang melakukan pertukaran mahasiswa di sini sekaligus membahas progres kolaborasi buku yang sudah dilakukan. Salain itu, kita juga bisa membangun kerja sama yang lainnya”, ungkap Islahuddin.
Kerja sama yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB dengan Jurusan Bahasa Melayu Fatoni University terdiri atas kerja sama penelitian, pengajaran, pertukaran mahasiswa, publikasi ilmiah, dan review kurikulum. Kerja sama ini dapat menjadi awal yang bagus bagi perkembangan kedua belah pihak.
Ety Setiawati, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB, mengatakan, “Jika ini sudah kita mulai, sekarang harus sering berkomunikasi untuk mengerjakan penelitian, pengajaran, dan publikasi ilmiah internasional. Pasti ini akan bagus untuk prodi dan Fatoni University. Semoga kerja sama ini dapat terlaksanakan dengan lancar”. (Ren)
Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuka kesempatan mahasiswa untuk belajar di luar kelas. Kampus Mengajar melatih keterampilan mahasiswa agar mahasiswa memiliki beberapa keterampilan dan kemampuan dalam menjadi mitra guru dan sekolah. Peran mahasiswa diperlukan dalam mengembangkan model pembelajaran dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Kontribusi mahasiswa diharapkan mampu menguatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Mengingat, masalah literasi dan numerasi di Indonesia berada di peringkat bawah. Maka dari itu, diperlukan inovasi pengembangan pendidikan yang melibatkan mahasiswa secara langsung guna meningkatkan kualitas literasi dan numerasi. Program Kampus Mengajar dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan keahlian dan ilmu pengetahuan mereka dalam berkontribusi membantu satuan pendidikan dasar. Program Kampus Mengajar dapat diikuti oleh mahasiwa dari semua perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Mahasiswa akan ditempatkan di sekolah sasaran program di seluruh Indonesia sebagai upaya dalam membantu peningkatan literasi dan numerasi di tingkat pendidikan dasar. Mahasiswa yang lolos seleksi akan ditugaskan di seluruh wilayah Indonesia yang disesuaikan dengan wilayah domisili pendaftar di laman MBKM.
Program Kampus Mengajar memiliki beberapa benefit bagi teman-teman mahasiswa, di antaranya adalah memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk turut berkontribusi sebagai salah satu agen perubahan pendidikan Indonesia. Kemudian, mahasiswa juga dapat menjadi mitra guru guna mengembangkan inovasi dalam pembelajaran termasuk pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi, menjadikan pembelajaran lebih kreatif dan inovatif, serta menyelaraskan perkembangan pembelajaran dengan teknologi. Mahasiswa nantinya akan mengasah keterampilan, kemampuan, keahlian yang mereka miliki serta empati sosial (berpikir kritis, pemecahan masalah, manajemen kelompok, jiwa kepemimpinan, kreativitas, serta komunikasi). Dilansir dari web Kemendikbud.go.id memaparkan bahwa program Kampus Mengajar akan memberikan konversi 20 SKS, bantuan biaya hidup bulanan, dan bantuan dana UKT kepada mahasiswa.
Program Kampus Mengajar dapat diikuti oleh semua mahasiswa dengan syarat mahasiswa dari seluruh Indonesia, mahasiswa aktif program studi S1/D4/D3 yang terakreditasi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Kemendikbudristek, mahasiswa berada di minimal semester 4 (empat) pada saat pendaftaran program, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00, belum pernah ditetapkan sebagai peserta program Kampus Mengajar angkatan sebelumnya, data mahasiswa terdaftar di PDDikti dan memiliki kesesuaian antara nama di PDDikti dengan nama di KTP. Kemudian, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh mahasiswa, di antaranya, yakni surat pakta integritas, transkrip nilai dengan IPK minimal 3.00, surat rekomendasi, surat izin orang tua, surat keterangan sehat, sertifikat pengalaman organisasi (opsional). Setelah itu akan ada seleksi-seleksi, seperti seleksi pemberkasan, tes literasi numerasi, dan lain-lain.
Beberapa mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berkesempatan mengikuti Program MBKM Kampus Mengajar, yakni Asri Kamila Ramadhani dan Ivan Listyawan. Asri Kamila Ramadhani memaparkan motivasinya dalam mengikuti Kampus Mengajar, yaitu ingin menambah pengalaman dalam mengikuti program MBKM serta memanfaatkan program Kampus Mengajar sebagai wadah untuk mengajar anak-anak. Ia menyatakan bahwa peran Kampus Mengajar sangat penting karena membantunya dalam menghadapi permasalahan-permasalahan terkait program pembelajaran. Ia menyatakan bahwa banyak guru yang memerlukan bantuan dari mahasiswa, terutama dalam penyesuaian teknologi dengan sistem pendidikan. Ia ditugaskan di salah satu satuan pendidikan dasar di Klaten. Kemudian, salah satu manfaat yang diperoleh adalah ia menjadi lebih paham dan sadar bahwa dunia pendidikan masih belum merata dan masih banyak yang harus dibenahi. Selain itu, program kampus Mengajar membuatnya keluar dari zona nyaman dengan belajar problem solving secara bersama-sama dalam suatu tim.
Asri Kamila Ramadhani sangat senang dapat mengikuti program Kampus Mengajar karena dibalik pengalamannya dalam mengajar, ia juga berkesempatan belajar. Belajar dari lingkungan sekelilingnya, belajar memahami anak-anak, dan belajar mengelola perasaan dan diri ketika berhadapan dengan anak-anak. Ia menyadari bahwa mengajar merupakan panggilan hati. Ia senang dapat membantu anak-anak serta melihat antusiasme anak-anak dalam belajar. Baginya bertemu dengan anak-anak merupakan sebaik-baiknya obat. Ia juga memaparkan bahwa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sangat mendukung dalam membantu proses pengarahan mahasiswa mulai dari proses pendaftaran, proses kelengkapan berkas, hingga proses konversi nilai. Asri Kamila Ramadhani mengungkapkan rasa syukurnya karena mendapat dukungan dan bantuan penuh dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Ivan Listyawan juga turut mengikuti program Kampus Mengajar. Ia ingin mendapatkan pengalaman mengajar karena ia berada dalam jurusan pendidikan. Ia ditempatkan di salah satu SMP di Kabupaten Karanganyar. Ia termotivasi untuk memberikan dampak bagi peningkatan sistem pembelajaran, terutama dalam bidang literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Ia bersyukur karena mendapat sambutan yang hangat dari kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswa di sekolah tersebut. Program Kampus Mengajar membuatnya belajar dalam menghadapi masalah-masalah siswa, terutama masalah mengenai kedisiplinan siswa. Melalui program Kampus mengajar, ia mendapatkan teman-teman baru serta pengalaman bekerja dalam suatu tim. Kemudian, ia juga mendapat banyak pengalaman secara langsung dari guru-guru di sekolah tersebut. Ivan Listyawan juga merasa senang dapat mengenal siswa lebih dekat membantu sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitasnya. Ia juga berpesan semoga kegiatan Kampus Mengajar ini bisa dimaksimalkan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensj dan memberi kontribusi bagi pihak sekolah.
Bapak Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd. selaku Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menyatakan bahwa Program Kampus Mengajar sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terlebih bagi mahasiswa jurusan pendidikan. Hal ini dikarenakan mahasiswa akan menjalani program- program yang direncanakan untuk membantu permasalahan di sekolah tersebut selama satu semester. Mahasiswa dapat terjun secara langsung dalam membantu pengembangan pendidikan di Indonesia, misalnya mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan emosi, bahasa, dan kognitif anak. Mahasiswa juga akan mendapat pengalaman dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam dunia belajar sehingga nantinya mereka bisa belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut. Kemudian, Program Kampus Mengajar dapat meningkatkan softskill dari mahasiswa. Maka dari itu, Bapak Maulfi Syaiful Rizal mengharapkan program Kampus Mengajar dapat digunakan mahasiswa sebagai wadah mengembangkan diri mahasiswa. Terlebih lagi, prodi sangat mendukung kegiatan MBKM untuk mahasiswa agar nantinya mahasiswa dapat mendapat pengalaman, memperluas jejaring relasi, serta meningkatkan softskill. Beliau berharap mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat berkontribusi secara aktif dalam program MBKM karena prodi selalu membantu, memfasilitasi, mendampingi, dan menyiapkan mata kuliah konversi. Nah, jadi mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak perlu khawatir lagi karena prodi siap mendampingi mahasiswa dalam berproses serta berkontribusi bagi negeri melalui Program Kampus Mengajar.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu program Merdeka Belajar -Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan pertukaran mahasiswa yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini membuka kesempatan mahasiswa untuk mendapat pengalaman belajar di luar program studi terutama di perguruan-perguruan tinggi yang berbeda pulau dengan domisili dan perguruan tinggi asal mahasiswa. Program Pertukaran Mahasiswa diselenggarakan selama satu semester dan dapat diikuti oleh mahasiswa semester ganjil, mulai dari semester tiga. Pertukaran Mahasiswa Merdeka diharapkan mampu memberi kesan yang mendalam bagi mahasiswa dalam memperoleh ilmu-ilmu baru dalam waktu yang cukup singkat (satu semester). Hal ini sesuai dengan tagline Pertukaran Mahasiswa Merdeka, yaitu Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka mampu menambah pengalaman, pengetahuan, relasi, serta eksplorasi yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi melalui salah satu mata kuliah wajib, yakni Modul Nusantara. Modul Nusantara merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air yang meliputi empat jenis kegiatan, yaitu pertukaran kebudayaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu mahasiswa dalam menunjang memperoleh ilmu edukasi sekaligus menjalankan kesadaran toleransi keragaman di dalam negeri. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pengakuan kredit hingga 20 SKS. Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang memiliki benefit luar biasa diharapkan mampu mendapat antusiasme mahasiswa, terutama di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya.
Bapak Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd. selaku Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya memaparkan bahwa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia memberikan dukungan bagi mahasiswa yang berminat mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa upaya yang dilakukan prodi, yakni berupa pendampingan tim MBKM dari prodi. Tim pendampingan dari prodi membantu mengarahkan mahasiswa dalam memilih universitas, memilih mata kuliah yang akan diambil, dan mengonversi mata kuliah. Pendampingan oleh prodi mampu meningkatkan kesempatan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Prodi sangat mendukung penuh hal-hal yang mampu memberikan insight serta pengalaman baru bagi mahasiswa.
Tentunya, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini melalui beberapa tahap seleksi yang harus dilalui oleh teman-teman mahasiswa, yaitu mulai dari pembuatan akun dan pendaftaran di laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), mengisi informasi sesuai petunjuk, pengunggahan dokumen-dokumen yang diperlukan, memilih perguruan tinggi dengan mempertimbangkan lokasi, distribusi, kuota, batas peminat minimal di perguruan tinggi tujuan. Kemudian, Tim PMM akan melakukan verifikasi, validasi, dan menetapkan mahasiswa terpilih. Mahasiswa yang terpilih akan mengikuti survei kebinekaan pada saat pendaftaran. Mahasiswa juga perlu melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Kemudian tahap terakhir, yaitu pengumuman oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Salah dua mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2, yakni Yazid Farisy dan Nadia Khairun Nisa. Mereka berkesempatan mengikuti program PMM di Kupang, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Universitas Nusa Cendana. Mereka merasa senang bisa mendapat kesempatan dalam mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan menikmati keindahan alam di Kupang. Mereka menyatakan banyak pengalaman, ilmu, dan jangkauan relasi baru yang mereka dapatkan. Mereka belajar hal-hal baru, adaptasi terhadap keberagaman, toleransi, dan menghargai antar sesama di tengah perbedaan. Namun, mereka juga mengharapkan adanya upgrade dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka agar menjadi lebih baik lagi ke depannya, mengingat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini baru berjalan PMM ke dua. Pertukaran Mahasiswa Merdeka diharapkan dapat melakukan evaluasi dari terselenggaranya program PMM terdahulu.
Bagi mahasiswa yang berminat mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dapat mempersiapkan diri karena program PMM ketiga akan segera dibuka. Mahasiswa dapat mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan pada saat pendaftaran sehingga nantinya pemberkasan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak perlu takut dalam konversi SKS karena Tim MBKM dari prodi siap membantu teman-teman dalam mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini. Yuk, siapkan diri untuk mengembangkan potensi dalam menyelam edukasi sembari jelajah negeri melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka!
Sumber: Yazid Farisy Modul Nusantara di Pantai Nimberala, SemauFoto bersama Mahasiswa PMM Universitas Nusa CendanaSumber: Nadia Khairun Nisa Kegiatan di AlorKegiatan Bersih pantai di Oesapa
Fakultas Ilmu Budaya baru-baru saja ini menghadirkan beberapa fasilitas terbaru. Tentunya hal ini menarik antusiasme dari para mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Para mahasiswa berharap fasilitas baru di FIB dapat menunjang kegiatan pembelajaran untuk lebih baik lagi. Yuk simak dan kenali apa saja fasilitas terbaru di FIB yang bikin mahasiswa semangat dalam mengikuti pembelajaran!
Taman FIB Gedung FIB B
Taman FIB Gedung FIB BTaman FIB Gedung B
Tentunya, mahasiswa yang sering kelas di FIB B tidak asing lagi dengan taman ini. Taman FIB terletak di Gedung FIB B Lantai 1. Meskipun Taman FIB B baru selesai dalam proses pembangunan, tetapi banyak sekali mahasiswa yang sudah mengetahui fasilitas terbaru ini. Bagaimana tidak? Taman FIB B ini sudah menarik perhatian mahasiswa dengan unsur estetikanya. Kolamnya yang berwarna biru dilengkapi dengan tumbuh-tumbuhan dan beberapa bangku di pinggiran taman membuat taman terlihat indah. Taman FIB B juga cocok digunakan untuk bersantai atau mengerjakan tugas sembari melihat pemandangan di sekitar Gedung B. Jadi, mahasiswa FIB B bisa memanfaatkan fasilitas ini sebagai penunjang belajar lho!
Galeri Gedung FIB B
Galeri Gedung FIB BGaleri Gedung FIB B
Galeri Gedung FIB B merupakan salah satu fasilitas yang baru selesai dibangun. Galeri ini terletak di Gedung FIB Lantai 1. Fasilitas tersebut digunakan untuk pameran buku karya dosen, lukisan, dan hasil karya dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Banyak karya dan buku-buku yang dipamerkan dalam galeri ini. Bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap pameran karya dapat mengunjungi Galeri Fakultas Ilmu Budaya.
.
Ruang Microteaching FIB A
Ruang Micro Teaching Gedung FIB ARuang Micro Teaching Gedung FIB A
Selanjutnya, ada yang tidak kalah menarik, nih, yaitu Ruang Microteaching. Ruang Microteaching FIB A juga baru selesai direnovasi. Ruangan ini dimanfaatkan sebagai fasilitas penunjang kegiatan akademik siswa. Ruang Microteaching ini biasanya digunakan sebagai praktik pembelajaran di kelas. Ruangan ini terletak di Gedung FIB A Lantai 7. Ruangan ini memberikan penunjang kegiatan pembelajaran yang canggih, seperti televisi, speaker, dan lain-lain. Ruang Microteaching sudah ada tiga ruang sekaligus, yaitu Microteaching 1, Microteaching 2, dan Microteaching 3. Ruang Microteaching dengan ornamen monokrom membuat ruangan ini semakin menarik.
Sumber: https://fib.ub.ac.id/fasilitas/microteaching-room/?lang=id
Movie Room FIB A
Movie Room Gedung FIB A
Movie Room berada di Gedung FIB A Lantai 7 juga lho. Ruangan ini bisa digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidik untuk kegiatan akademik maupun non akademik. Mahasiswa menggunakan ruangan ini sebagai tempat belajar membuat film atau iklan baru, sulih suara, mengedit, perform dalam ruangan, recording, dan lain sebagainya. Tentunya, ruangan ini memiliki perangkat canggih dalam menunjang kegiatan yang dilakukan di dalam Movie Room. Movie Room dilengkapi dengan LCD proyektor, amplifier mixer, video switcher, televisi, komputer personal, microphone receiver, dan lain-lain. Apalagi, saat ini Movie Room telah mengalami masa renovasi. Ruangan Movie Room tampak lebih berwarna dan lebih luas. Jadi, membuat mahasiswa betah berlama-lama menggunakan fasilitas ini.
Sumber: https://fib.ub.ac.id/fasilitas/movie-theatre/
Ruang LKM, Ruang BEM, dan Ruang DPM
Ruang LKMRuang BEM & DPM
Fakultas Ilmu Budaya juga memfasilitasi LKM, BEM, dan DPM agar organisasi-organisasi ini mempunyai ruangan tempat yang nyaman digunakan dalam berdiskusi. Kemudian, ruangan ini bisa juga digunakan sebagai tempat menyimpan berkas-berkas terkait organisasi-organisasi tersebut. Ruangan ini cukup luas dan dilengkapi berbagai alat-alat penunjang di dalamnya, seperti meja dan kursi. Ruangan ini terletak di Gedung FIB B Lantai 1.
Ruang Jurusan
Ruang Jurusan
Salah satu fasilitas terbaru yang dimiliki Fakultas Ilmu Budaya adalah Ruang Jurusan. Ruang jurusan berada di Gedung Fakultas Ilmu Budaya Lantai 1. Ruangan ini digunakan sebagai penyedia keperluan kelas, seperti penghapus, spidol, laptop, pointer, dan lain-lain. Fasilitas seperti alat-alat elektronik (laptop, pointer, dan lain-lain) dapat dipinjam dengan syarat mahasiswa harus memberikan kartu tanda mahasiswa. Namun, untuk peminjaman spidol dan penghapus tidak perlu memberikan kartu tanda mahasiswa. Ruang jurusan bisa menjadi penunjang dalam membantu menyediakan perlengkapan kelas dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.
Musala FIB B
Musala Gedung FIB BMusala Gedung FIB B
Gedung FIB B saat ini sedang membangun musala juga. Musala ini disediakan untuk mempermudah mobilisasi saat hendak ibadah. Mahasiswa yang kelasnya di FIB B dapat melaksanakan ibadah di musala ini. Jadi mahasiswa FIB B tidak perlu lagi jauh-jauh salat di FIB A karena Gedung FIB B juga sudah membangun fasilitas musala baru.
Nah, itu tadi beragam fasilitas terbaru di Fakultas Ilmu Budaya, baik di Gedung A maupun Gedung B. Fasilitas-fasilitas tersebut diharapkan mampu menunjang kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan adanya wajah baru di Gedung FIB A dan B dapat menambah semangat belajar teman-teman mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, ya!