Open post

Mengukir Prestasi : Diksasindo UB, Juara Lagi!

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo) Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan bagi program studi. Tidak hanya berprestasi di lingkungan internal kampus, para mahasiswa Diksasindo UB juga berhasil menunjukkan kemampuan dan dedikasi mereka dalam berbagai ajang kompetisi yang diselenggarakan di tingkat Fakultas, Universitas, bahkan hingga ke kancah Nasional. Prestasi-prestasi yang diraih mencakup berbagai bidang, mulai dari non akademik seperti pencak silat hingga penulisan karya tulis ilmiah.

Keberhasilan ini tentu menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Diksasindo UB memiliki kualitas, semangat, serta daya saing yang tinggi di antara mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Tidak hanya mengharumkan nama program studi, pencapaian ini juga membawa kebanggan tersendiri bagi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Universitas Brawijaya secara keseluruhan. Prestasi tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan mengembangkan potensi diri di berbagai bidang. Hal ini melalui partisipasi aktif di tingkat Fakultas, Universitas, hingga nasional, para mahasiswa Diksasindo berhasil meraih berbagai penghargaan di berbagai bidang lomba. Berikut adalah para juara beserta bidang lomba yang mereka raih.

Mahasiswa Diksasindo UB kembali mengukir prestasi membanggakan melalui Ibnu Syahid Zulkarnain yang berhasil meraih juara pertama dalam pertandingan kelas E putra dewasa pada Kejuaraan Tapak Suci wilayah Jawa Timur. Prestasi ini merupakan bagian dari persiapan menuju Kejuaraan Dunia Tapak Suci 2025. Hal ini menunjukkan kemampuan dan dedikasi luar biasa Ibnu dalam bidang olahraga bela diri. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama pribadi, tetapi juga membawa kebanggan bagi program studi Diksasindo dan Universitas Brawijaya di tingkat regional maupun nasional.

Selain bidang non-akademik, mahasiswa Diksasindo UB menorehkan prestasi gemilang dalam bidang akademik melalui keberhasilan mereka di Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) SAKTI 2025. Muhammad Zanika Esa Putra dan Kinamin Mutiara Bilkis berhasil meraih juara pertama pada subtema Pendidikan, menunjukkan kualitas riset dan kemampuan analisis yang mendalam. Selain tiu, Kinamin Mutiara Bilkis juga berhasil meraih juara kedua pada subtema Budaya dan Pariwisata, diikuti oleh Freska Ela Melati dan Aurora Indah Rahmatika yang masing-masing meraih juara kedua pada subtema yang sama. Prestasi ini menegaskan bahwa mahasiswa Diksasindo UB memiliki kompetensi tinggi dalam penulisan akademik dan penelitian, sekaligus memperkuat reputasi program studi di tingkat nasional melalui karya-karya ilmiah yang inovatif dan bermutu.

Pada bidang seni religi Mahasiswa Diksasindo UB melalui ajang Musabaqah Tilawah Qur’an (MTQ) tingkat Universitas. Aisyah, berhasil meraih juara ketiga dalam kategori Qoriah pada MTQ UB. Prestasi ini mencerminkan kemampuan dan penghayatan mendalam Aisyah dalam seni baca Al-Qur’an, sekaligus mengharumkan nama program Studi dan Universitas Brawijaya. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Diksasindo UB tidak hanya unggul dalam ranah akademik dan budaya, tetapi juga memiliki potensi besar dalam seni religi yang memperkaya ragam prestasi Universitas.

Terakhir, prestasi datang dari bidang sastra melalui karya tulis yang berhasil menarik perhatian luas. Arlyvia Gita Andhara, penulis berjudul “Sisi Penjara” berhasil menerbitkan karya yang telah dibaca oleh 60.000 orang. Novel yang digarap selama hampir empat tahun ini tidak hanya menunjukkan ketekunan dan kreativitas Arlyvia, tetapi juga keberaniannya dalam mempublikasikan karya yang awalnya ia tulis secara diam-diam di platform Wattapad saat masih duduk di kelas 11. Selain menulis, Arlyvia juga mendesain sendiri cover novel tersebut, memperlihatkan kemampuan multi-talenta yang dimilikinya. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa Diksasindo UB memiliki potensi besar dalam dunia kepenulisan dan kreativitas sastra, sekaligus mengharumkan nama program studi dan Universitas di ranah karya tulis dan literasi.

Prestasi diatas yang telah diraih oleh mahasiswa Diksasindo UB menjadi bukti nyata bahwa setiap usaha dan kerja keras akan membuahkan hasil yang membanggakan. Bagi mahasiswa lain, jadikanlah pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus menggali potensi diri, berani mengambil tantangan, dan konsisten dalam mengembangkan kemampuan di berbagai bidang. Kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan melalui proses belajar, berlatih, dan ketekunan yang tak kenal lelah. Meupakan sebuah kebanggan bagi seluruh warga Diksasindo atas prestasi yang telah diraih.

Open post

DIKLAT HIMAPRODI DIKSASINDO KABINET AKSARALOKA 2025

Minggu, 16 Februari 2025 bertempat di Aula FIB B, Universitas Brawijaya. Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia periode kabinet Aksaraloka menyelenggarakan diklat atau pendidikan dan pelatihan sebagai bekal awal untuk anggota menjalani satu periode kabinet, untuk pelaksana yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Diklat adalah departemen Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa(PSDM). Mirza selaku ketua departemen PSDM mengatakan bahwa acara ini dipersiapkan secara mendadak. Menurutnya hal ini dapat terjadi karena timeline yang cukup singkat antar terbentuknya kabinet Aksaraloka dan proker yang akan dilaksanakan.

“Jadi, secepat mungkin melaksanakan diklat karena setelah diklat ada Musyawarah Besar (Mubes), setelah Mubes baru proker-proker bisa berjalan,” tambah Mirza. Hal ini menurut Mirza bisa terjadi karena pihak Himaprodi sendiri menunggu terbentuknya BPH dan BPI BEM FIB UB.

Berdasarkan keterangan Mirza, PSDM sendiri hanya memiliki waktu satu minggu untuk menyiapkan diklat ini mulai dari menyewa tempat, menyiapkan konsep acara, menyusun rundown, dan menentukan undangan delegasi dosen. Dia juga menyampaikan dalam diklat kali ini “Di situ kami mengambil pemateri Pak Maulfi untuk materi kepemimpinan lalu ada Kak Revina Angkatan 2022,” PSDM mengundang pak Maulfi untuk materi kepemimpinan dan kak Revina selaku ketua himaprodi tahun 2022 sebagai pengisi materi keorganisasian. Keduanya menurut Mirza adalah materi yang penting agar para staf dan pengurus bisa mengetahui apa itu organisasi serta kepemimpinan. Sesi Ice Breaking juga diadakan dalam diklat ini agar menjadi ajang bonding antar staf departemen.

Mirza berharap kedepannya dampak dari Diklat ini bisa membuka gambaran akan organisasi dan program kerja yang akan dijalankan kedepannya, karena kebanyakan staf merupakan angkatan 2024 yang kemungkinan besar belum mengetahui bagaimana seluk beluk organisasi. Tidak hanya harapan itu saja yang disampaikan Mirza, “Diharapkan juga para anggota bisa terus membawa Himaprodi ini menjadi Himaprodi yang solid, kinerjanya, dan semua proker-prokernya berjalan dengan lancar,” tambah Mirza dalam wawancara pada tanggal 12 Juni lalu. Sebuah harapan besar juga tersampaikan oleh Mirza berupa kalimat bahwa nantinya diklat ini bisa berdampak tidak hanya untuk PSDM saja tapi juga untuk departemen lainnya, apalagi dia menambahkan jika beberapa proker dari departemen yang lain juga sudah mulai berjalan “Terus juga sejauh ini beberapa proker sudah berjalan,” ujarnya(12/05).

Open post

Penguatan Kompetensi Evaluasi Pembelajaran melalui Kuliah Tamu Dosen Internasional dan Praktisi

05/06/2025 – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, menyelenggarakan kuliah tamu dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester empat dan menghadirkan dua praktisi sekaligus, yakni Prof. Dr. Harwati Hashim dari Universitas Malaya, Malaysia, serta Ikha Rizma Putri Rahayu, alumni Diksasindo yang kini berprofesi sebagai guru di SMPN 6 Batu.

Kuliah tamu bersama Prof. Dr. Harwati Hashim dilaksanakan dalam empat rangkaian pertemuan. Tiga pertemuan pertama, yakni pada 7, 14, dan 21 Mei 2025, dilakukan secara daring dengan pembahasan mengenai pengukuran tes melalui uji reliabilitas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sementara itu, pada 28 Mei 2025, pertemuan dilangsungkan secara luring di Aula FIB A dengan topik utama tentang perbedaan dan penerapan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) dan Penilaian Acuan Norma (PAN).

Melalui perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi lebih paham bagaimana membedakan antara nilai PAK (Peniliaian Acuan Kriteria) dan PAN (Penilaian Acuan Norma). Dalam perkuliahan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga diajak untuk mengerjakan kuis berbasis studi kasus nyata di dunia pendidikan. Latihan-latihan ini dirancang sebagai bentuk refleksi dan penguatan pemahaman, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik.
Usai perkuliahan dengan Prof Dr. Harwati Hashim, pada tanggal 28 Mei 2025 juga diselenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Ikha Rizma Putri Rahayu, salah satu alumni Diksasindo yang berprofesi sebagai guru di SMPN 6 Batu. Dalam pertemuan ini, menjelaskan tentang bagaimana sistematika evaluasi pembelajaran secara nyata di sekolah.

Dalam kuliah tamu bersama Ikha Rizma Putri Rahayu juga dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2025. Pertemuan kedua ini, mahasiswa mempraktekkan bagaimana cara membuat E-raport siswa sesuai dengan aturan pemerintah. Dimulai dengan cara menginput nilai, hingga ketentuan-ketentuan pemberian nilai dan keterangan yang perlu diperhatikan dalam sebuah raport. Dari praktik inilah, mahasiswa dapat belajar secara real time bagaimana pembuatan E-raport yang baik dan benar dalam dunia pendidikan.

“Seru sekali, saya harap akan ada kuliah tamu selanjutnya, agar kami bisa paham bagaimana keadaan yang benar-benar terjadi di lapangan sehingga nantinya kami benar-benar mempersiapkan diri untuk menjadi pendidik yang baik” ujar salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam kuliah tamu tersebut.

Tujuan dari kuliah tamu ini adalah untuk memperluas wawasan dan memperkuat pemahaman mahasiswa semester empat mengenai konsep dan praktik evaluasi pembelajaran, terutama dalam membedakan PAK dan PAN serta penggunaan teknologi dalam uji reliabilitas. Kegiatan ini juga bertujuan melatih kemampuan analisis mahasiswa melalui kuis berbasis studi kasus serta membekali mereka dengan keterampilan praktis seperti penyusunan E-raport, agar lebih siap menjadi pendidik profesional, adaptif, dan tangguh di lapangan.

Harapannya, melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung dalam konteks pendidikan yang sesungguhnya. Mahasiswa diharapkan lebih percaya diri dan siap menghadapi dunia kerja, khususnya dalam melakukan evaluasi pembelajaran secara tepat dan profesional. Selain itu, kuliah tamu ini juga diharapkan dapat membentuk karakter pendidik yang kritis, reflektif, dan tanggap terhadap perkembangan teknologi serta dinamika kebijakan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Open post

PENTAS BUDAYA BRAWIJAYA 2024 : MEMBUMI BERSAMA BUDAYA, MELANGIT BERSAMA KRATIVITAS

Pentas Budaya Brawijaya 2024 (PBB 2024) adalah acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo) untuk Mahasiswa Baru Diksasindo dan masyarakat umum. Acara ini bertujuan meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal maupun nasional di kalangan mahasiswa dan masyarakat. PBB 2024 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka dalam musik, drama, puisi, dan tari; sekaligus memupuk solidaritas serta kerja sama antar mahasiswa Diksasindo. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendidik mahasiswa melalui nilai-nilai kehidupan yang tersirat dalam pementasan seni dan budaya, serta melestarikan seni tradisional agar tetap dikenal dan dicintai generasi muda. Pentas Budaya Brawijaya 2024 dilaksanakan di Gedung Kesenian Gajayana, Jl. Nusakambangan, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Pementasan ini dihadiri langsung oleh para tamu undangan, terkhusus dosen dan masyarakat umum, serta pihak sponsor yang ikut memeriahkan berlangsungnya acara ini. Pentas Budaya Brawijaya 2024 menghadirkan empat pertunjukan yang tidak kalah luar biasa.

Sebagai pembuka Pentas Budaya Brawijaya 2024, Tari Bapang tampil sebagai agenda pertama untuk menyambut dan membuka pementasan dengan koreografer Nila. Tari Bapang Malang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Malang, Jawa Timur, yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Tarian ini terinspirasi dari sosok tokoh Bapang dalam kesenian wayang topeng Malang, yang biasanya digambarkan sebagai karakter yang penuh semangat, dinamis, dan berwibawa. Dengan gerakan yang tegas, ritmis, dan penuh energi, Tari Bapang mencerminkan kekuatan serta keindahan budaya lokal. Tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan seni gerak, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya yang menjadi identitas lokal, sekaligus memberikan kesan yang mendalam bagi para penonton di awal acara. Tujuan menampilkan Tari Bapang adalah untuk melestarikan budaya lokal dan menjaga eksistensi seni tradisional khas Malang agar tetap dikenal di tengah arus modernisasi. Selain itu, pementasan ini bertujuan menghormati tradisi dan sejarah yang melekat pada Tari Bapang, membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal, serta menyuguhkan hiburan yang kaya makna kepada penonton.

Pementasan kedua dari Pentas Budaya Brawijaya adalah sebuah pertunjukan drama musikal yang berjudul “Nafsu Dibalik Jas Biru” yang disutradarai oleh Sarah dengan asisten sutradara Reflika. Sendratasik ini menceritakan tentang sebuah ketidakadilan. Naufal sebagai tokoh utama yang gila akan harta, tahta, dan wanita sehingga ia juga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang ia mau. Pesan utama dari drama musikal ini menjelaskan bahwa harta bukanlah segalanya, dan tahta bukan hanya sekedar amanah di pundak atau kepala namun juga hakikat, martabat, dan etika, serta wanita bukanlah sekedar pemuas semata namun orang yang akan selalu ada dalam keadaan jatuh.

Panggung beralih ke penampilan ketiga yaitu teatrikal dengan judul “Hal-hal Ini Terjadi” yang disutradarai oleh Ega dengan asisten sutradara Nasya. Penampilan teatrikal ini terinspirasi dari salah satu lagu karya musisi Jogja, yaitu FSTVLST. Teatrikal yang ditampilkan menggambarkan realita sosial masa kini, di mana banyak orang mulai meninggalkan proses yang seharusnya dilalui secara bertahap. Semua berlomba-lomba mengejar kecepatan, sering kali mengabaikan pentingnya perjalanan dan pembelajaran di setiap langkah. Pesan utama dari pementasan ini adalah pengingat bahwa melalui proses yang tekun dan sabar, kita dapat mencapai kualitas yang lebih baik dan bermakna.

Sebagai puncak pementasan Pentas Budaya Brawijaya 2024 yaitu pementasan Sendratasik (Seni, Drama, Tari, dan Musik). Puncak pementasan dari Pentas Budaya Brawijaya ini mengangkat kekerasan seksual. Tema ini direpresentasikan melalui Sendratasik dengan judul “Jalan Pintas” yang disutradari oleh Abizar dengan asisten sutradara Fariha. Pementasan ini berlatar di sebuah kos yang memiliki penghuni dengan latar belakang yang berbeda. Tokoh Dila seorang mahasiswi semester akhir harus menghadapi beratnya perkuliahan dengan minim ekonomi, yang hidup di kos berdampingan dengan tokoh Eva, seorang wanita bayaran yang juga menghadapi kerasnya kehidupan, serta sepasang suami istri penghuni kos lainnya, yaitu Bagus, suami yang sering melakukan kekerasan rumah tangga kepada istrinya yaitu Dewi. Sendratasik ini mengingatkan bahwa di tengah gelapnya kehidupan, kekuatan terbesar adalah bertahan. Meski terasa mustahil, setiap jiwa berhak menemukan harapan dan cahaya di ujung perjalanan.

Pentas Budaya Brawijaya 2024 ini juga dimeriahkan oleh iringan musik tradisional yaitu gamelan yang dimainkan langsung oleh mahasiswa Diksasindo, Universitas Brawijaya dengan komposer Kelvin. Tidak hanya itu, terdapat pula Tari kontemporer dengan koreografer Iva, musik modern dengan Rendi sebagai komposer dan vokal yang dilatih oleh Yudia dan Sherly, yang ikut memeriahkan setiap pementasannya.

Pentas Budaya Brawijaya 2024, dikemas langsung oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mulai dari tim produksi hingga tim pengkaryaan. Pentas Budaya Brawijaya dipimpin oleh pimpinan produksi yaitu Ryan dan wakil pimpinan produksi Alfadri. Pentas Budaya Brawijaya ini diharapkan dapat mendidik mahasiswa melalui nilai-nilai kehidupan yang tersirat dalam pementasan seni dan budaya, serta melestarikan seni tradisional agar tetap dikenal dan dicintai generasi muda.

Apresiasi sebesar-besarnya disampaikan kepada seluruh pihak yang ikut membantu terselenggarakannya Pentas Budaya Brawijaya 2024.

Steering Committe: Grace, Aulivia, Lely
Pimpinan Produksi: Ryan
Wakil Pimpinan Produksi : Alfadri
Sutradara: Abizar, Astrada: Fariha

TIM PENGKARYAAN
Lighting: Arsya
Setting: Alan, Ipang
Make up: Nanda, Atha, Nafisah, Greta, Caca, Amel, Natasya, Puspita dengan koordinator Nevada.
Kostum: Zarnita, Cleo, Putri, Fidya, Richa, Lisdha, Mardziyatul, Amna, Intan, Hilda, Aini, Novi, Bintan dengan koordinator Anna dan wakil koordinator Firdha
Stage Manager: Haikal, Zizou

PELAKU PANGGUNG
Musik Modern: Tasya, Harir, Laila oleh komposer Rendy
Musik Gamelan: Bunga, Eva, Chindy, Nabila oleh komposer Kelfin
Vokal: Trapy, Aghisna, Azka, Jelita, Juandro oleh pelatih vokal Sherly dan Yudia
Penampil tari bapang: Sofi, Arlyvia, Sri, Rahayu, Naura, Rinta, Refa, Karunia, Iqmal, Najma, Aisyah, Dini, dengan koreografer Nila
Penampil drama musikal: Noufal, Fathir, Nathan, Birul, Aisyah, Salma, Rima, Zahra, Legyna yang disutradarai oleh Sarah dengan asisten sutradara Reflika
Teatrikal: Zaidan, Karima, Mutiara, Kavika, Shadira, Yuniska, Dhenissa, Fatina, Intan, Adini, Abiel, Nazwa, Nabila, Aninda, Richa, Avanti, Mufidah, Ilma, Faiza, Puji, Rizka, Nadila, Oktavia, Diva, Yunita, Desy, Amanda, Titta, Diana, Annindya, Khilfah, Hanin, yang disutradarai oleh Ega dengan asisten sutradara Nasya
Penampil sendratasik
Aktor: Davina, Muklis, Hayya, Putri, Andreas, Afrina, Shelly
Tari Kontemporer: Nazwa, Afnan, Jamilah, Nabilah, Zahwa, Vanesa, Ulya, Ribyzatul, Lidya, Imelda, Falya, Rhea, Maritza, Chelsea dengan koreografer Iva

TIM PRODUKSI
SEKRETARIS: Vica, Donna
BENDAHARA: Anna, Sherly
TICKETING: Inna, Asfa, Sayyidah, Dhian, dengan koordinator Vica, dan diwakili oleh Donna
ACARA: Yafi, Agam, Nafisah, Nila, dengan koordinator Qonita, dan wakil koordinator Neo
HUMAS: Nafisah, Dery, Atha, Asha, Karen, Wanda dengan koordinator Emerita, dan wakil koordinator Alifi
KWU: Zarnita, Firdha, Dhian, Sayyidah, Atika dengan koordinator Shofi dan wakil koordinator Sabila
ADVISOR: Yudia, Ayesha, Ira, Najwa, Chika, Hayya, Nakeisya, Ayu, Angga, Bagus, Lila, Stevanie, Gabrielle, Asa dengan koordinator Putri, dan wakil koordinator Mirza
PERKAP: Erlangga, Ahsan, Kayla, Cindy, Ladya, Ama, Nur, Janu, Mueng, Taufiqur, Riki, Arifin, Bima, Bimo dengan koordinator Alan dan wakil koordinator Irfan
PDD: Zahra, Della, Habibah, Kayla, Amelia, dengan koordinator Yanuar, dan wakil koordinator Bella
KONKES: Intan, Parahita, Sekar, Naufal, Ghaitsa, dengan koordinator Nisa, dan wakil koordinator Amel
SPONSORSHIP: Irma, Jessica, Elsa, dengan koordinator Dania, dan wakil koordinator Azhara

Open post

PELITA BARAYA 2024 : MENGASAH POTENSI MELALUI LITERASI DAN KREATIVITAS

Departemen Minat Bakat Ekonomi Kreatif dan Departemen Diksasindo Mengajar, Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo), Universitas Brawijaya, berkolaborasi dengan menghadirkan program kerja Pelita Baraya 2024, yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2024 di Masjid Ibnu Khaldun, Kota Batu, Jawa Timur. Pelita Baraya 2024 adalah sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada bidang literasi dan kreativitas. Pelita Baraya bekerja sama dengan pihak Masjid Ibnu Khaldun yang ikut mewadahi terselenggarakannya acara, serta berkolaborasi dengan program mereka yaitu Ahad Ceria. Pelita Baraya 2024 berkolaborasi dengan Ahad Ceria karena memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dengan cara mengemas kegiatan belajar anak-anak dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik agar anak-anak lebih bersemangat untuk belajar.

Acara Pelita Baraya diikuti oleh anak-anak dari usia 3-10 tahun, sehingga kegiatan ini dikemas dengan beberapa rangkaian acara yang menarik dan menyenangkan bagi mereka. Kegiatan yang diadakan tidak hanya berfokus pada bidang literasi dan kreativitas, namun juga berfokus pada bidang keagamaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan karakter anak yang beriman. Acara dimulai dengan salat Duha berjama’ah, dan dilanjut dengan mengaji bersama. Kegiatan selanjutnya yaitu gerai membaca, di mana anak-anak membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan membaca bersama-sama, dengan tujuan untuk membangun budaya literasi pada anak sejak dini.

Kegiatan lainnya pada acara Pelita Baraya adalah boneka bercerita. Dalam kegiatan ini, peserta yang hadir mendengarkan cerita mengenai Nabi Nuh a.s. yang dibawakan oleh pemateri kita, yaitu Kak Edi. Cerita ini disajikan dengan menggunakan boneka, sehingga lebih menarik bagi anak-anak dan mudah dipahami oleh mereka. Dengan adanya boneka bercerita yang disampaikan, anak anak tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga ilmu keagamaan yang mampu menambah wawasan mereka.

Pelita Baraya 2024, juga menghadirkan kegiatan kreativitas untuk meningkatkan skill pada anak dan melatih kreativitas mereka sejak dini. Dalam kegiatan ini, peserta membuat boneka jari untuk mengasah keterampilan mereka. Pembuatan boneka jari ini dipandu oleh para pendamping setiap kelompok dan merangkai boneka jari sesuai dengan tema hewan yang mereka dapatkan.

Program kerja Pelita Baraya 2024 tidak hanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan menarik untuk anak-anak, tetapi juga membangun perpustakaan mini di Masjid Ibnu Khaldun. Perpustakaan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong minat baca anak-anak, serta meningkatkan literasi mereka. Perpustakaan diisi dengan buku-buku hasil donasi yang dibuka untuk umum, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap generasi mendatang.

Dengan adanya kegiatan gerai membaca, boneka bercerita, aktivitas kreatif, dan perpustakaan mini, diharapkan Pelita Baraya 2024 dapat meningkatkan literasi anak sejak dini dengan membangun kebiasaan membaca dan minat literasi dalam suasana yang mendukung dan menyenangkan. Selain itu, program ini diharapkan dapat membangun karakter keagamaan dan kebersamaan anak-anak, sehingga mereka belajar nilai-nilai agama sekaligus mendorong mereka untuk bersosialisasi, berbagi, dan bekerja sama satu sama lain. Melalui Pelita Baraya 2024, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, berpengetahuan luas, serta memiliki karakter yang baik dan penuh semangat dalam belajar.

Open post

DUTA DIKSASINDO 2024 MENJAGA WARISAN, MENGGAPAI MASA DEPAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Brawijaya memiliki minat dan bakat yang beragam. Himaprodi Diksasindo selalu menjadi wadah untuk melatih dan mengasah dalam mengembangkan keahlian dan kapabilitas secara optimal bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dengan alasan tersebut, Himaprodi Diksasindo menghadirkan program kerja yaitu Duta Diksasindo sebagai media mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang pageant dan intelektualitas.

Duta Diksasindo merupakan salah satu program kerja Departemen Minat Bakat Ekonomi Kreatif Himaprodi Diksasindo. Duta Diksasindo ini diadakan sebagai media mengembagkan minat dan juga bakat mahasiswa Diksasindo UB melalui ajang lomba Pemilihan Duta Diksasindo dan sebagai sarana mengintegrasikan seluruh mahasiswa Diksasindo yang masih aktif dalam kegiatan perkuliahan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya. Program ini juga diharap mampu menambah pengalaman dan pengetahuan peserta Duta Diksasindo, mengembangkan kreativitas mahasiswa, dan menciptakan jiwa kompetitif dalam diri mahasiswa.

Terdapat dua rangkaian acara pada program ini, yaitu seleksi tahap pertama berupa tes tulis dan wawancara, yang dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2024. Rangkaian kedua yaitu karantina yang diisi dengan kegiatan penyampaian materi mengenai make up dan cara berpenampilan yang baik, serta materi catwalk. Materi ketiga pada rangkaian ini adalah public speaking, sekaligus penentu pemenang Duta Diksasindo 2024. Hingga akhirnya, pemenang Duta Diksasindo 2024 adalah :

Winner : Agam Praminsya & Vanesa Indah Nur Aleya
Runner up : Muhammad Iqmal & Annindya Chutzpah Kyura
Favorit : Nasirudin Muklis & Irawaty Sinaga
Dengan adanya Duta Diksasindo, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berharap dapat terus berinovasi dalam mencetak pribadi yang berkualitas, kreatif, dan mampu mewariskan budaya Indonesia untuk menggapai masa depan.

Open post

FESTIVAL SASTRA BULAN BAHASA 2024 : HIDUPKAN SASTRA BANGKITKAN LITERASI

Festival Sastra Bulan Bahasa merupakan program kerja Departemen Riset dan Penalaran Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya. Festival Sastra Bulan Bahasa merupakan ajang untung memperingati bulan bahasa. Bulan bahasa ini merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia dalam memperingati kekayaan budaya dan sastra yang ada. Festival Sastra Bulan Bahasa ini lebih dikenal dengan singkatan FSBB. Tahun ini, FSBB 2024 mengangkat tema “Eksistensi Sastra di Era Modern: Menghidupkan Budaya Literasi di Indonesia”. Tujuan diangkatnya tema ini adalah untuk menghidupkan kembali sastra di Indonesia, dan membangun literasi para generasi muda saat ini. FSBB 2024 terdapat dua rangkaian, yaitu lomba dan sarasehan.

Rangkaian pertama dari FSBB 2024 adalah ajang perlombaan nasional. FSBB 2024 menghadirkan berbagai jenis lomba, mulai dari cipta esai, cipta puisi, cipta poster, dan cipta cerpen. Lomba yang diadakan ini dimulai dari bulan Agustus hingga September. Diadakannya lomba ini, diharap mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi generasi muda melalui karya yang mereka tulis.

Rangkaian acara yang kedua sekaligus rangkaian puncak dari Festival Sastra Bulan Bahasa adalah saraseharan. Sarasehan ini merupakan pertemuan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran untuk mendengarkan pendapat dari sastrawan yang diundang untuk membicarakan tema yang diangkat yaitu Eksistensi Sastra di Era Modern. Sastrawan yang diundang pada tahun ini adalah Ibu Munawaroh Masyari atau lebih dikenal Ibu Muna Masyari yang merupakan seorang sastrawan Indonesia yang berasal dari Madura. Beliau mempunyai kegemaran pada bidang menulis hingga akhirnya menerbitkan sejumlah buku tunggal dan antologi bersama. Ibu Muna Masyari juga banyak mendapatkan penghargaan, diantaranya yaitu mendapat anugerah cerpen terbaik Kompas 2017 dengan judul cerpennya yaitu “Kasur Tanah”, mendapat anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur, dengan buku kumpulan cerpennya berjudul “Martabat Kematian” sebagai Buku Sastra Indonesia Terbaik 2020, Buku kumpulan cerpennya yang berjudul Rokat Tase’, mendapat anugerah buku cerpen terbaik 2021 dari Kemendikbudristek, dan novelnya berjudul “Damar Kambang”, menjadi nominator penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) ke-21, 2021, serta mendapatkan penghargaan Anugerah Sabda Budaya 2023 dari FIB UB.

Pada acara sarasehan ini, Ibu Muna memberikan pendapatnya terkait dengan sastra dan berdiskusi terkait dengan eksistensi sastra di era modern. Diskusi pada acara sarasehan FSBB 2024 dimeriahkan oleh antusias para peserta yang hadir. Peserta mengajukan beragam pertanyaan yang menarik sehingga diskusi pada acara tersebut lebih interaktif. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, jajaran dosen, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, delegasi himaprodi yang ada di Fakultas Ilmu Budaya, BEM, serta DPM Fakultas Ilmu Budaya. Tidak hanya itu, sarasehan ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari universitas yang ada di Malang, serta para peserta lomba Festival Sastra Bulan Bahasa 2024.

Acara Sarasehan sekaligus menjadi acara pembacaan pemenang lomba FSBB 2024. Pemenang lomba FSBB 2024, di antanya yaitu.

Lomba Cipta Puisi
Juara 1: Safira Az-Zahro_MAN Sidoarjo (Lembar Tak Bertulisan)
Juara 2: Priskila P. Manalu_SMA Unggul Del (Harmoni Kata Menemukan Asa)
Juara 3: Putu Ayu Alanza Atmatedja_SMAN 4 Denpasar (Aksara di Balik Kotak Berduri)

Lomba Cipta Esai
Juara 1: M. Nashihul Mukminin_Universitas Negeri Malang (E-Crony: Inovasi Media Edukatif Berbasis Historiografi Cerita Rakyat Nusantara Guna Membangun Budaya Literasi Generasi Muda Di Era Society 5.0)
Juara 2: Auriel Aldina Cahyono_Universitas Negeri Yogyakarta (Digitalisasi Fiksi: Masa Depan Pembaca Dan Penulis Sastra Di Era Modern)
Juara 3: Ulima Fauzia Elisa_Universitas Sebelas Maret (Optimalkan Ipusnas: Jalan Pintas Sastra Menuju Tak Terbatas)

Lomba Cipta Cerpen
Juara 1: Aska Salsabila_Universitas Syiah Kuala (Kembali Menyemai Sang Panji di Era Kiwari)
Juara 2: Fachrudin Ad’han Tohar_MA Muhammadiyah 1 Malang (Seberkas Cahaya Dira)
Juara 3: Muhammad Rizal Rachmadi_Universitas Gunadarma (Setapak Nestapa Serat Ambiya)

Lomba Cipta Poster
Juara 1: Djayanti Prabowo_SMA PLUS PGRI CIBINONG (Jadikan Era Digital Sebagai Jembatan Menuju Sastra yang lebih Luas)
Assyifa Putri Utami_SMAN 2 MALANG (Jadikan Literasi Sebagai Perisai dalam Dunia Digital)
Nur Syafrina Fadhilah_UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA (Bangkitkan Minat Baca di Era Digital dengan Menerapkan “GEMARI”)

Dengan adanya perlombaan dan sarasehan FSBB 2024 ini, diharapkan para peserta mampu menghidupkan sastra lebih luas lagi dan meningkatkan literasi mereka untuk menciptakan generasi yang leih baik lagi.

Open post

Gerai Membaca x Pekan Mengajar: Program Kolaborasi Unit Diksasindo Mengajar

Unit Diksasindo Mengajar mengolaborasikan program kerja mereka, yaitu Gerai Membaca dan Pekan Mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya untuk membangun kebiasaan membaca pada anak, tetapi juga memberikan pengajaran yang bermanfaat.

Program ini diawali dengan kegiatan Gerai Membaca. Anak-anak yang berada di sekitar Alun-Alun Kota Malang, diajak untuk membaca bersama-sama dengan beberapa buku yang telah disediakan. Seperti pada kegiatan Gerai Membaca sebelumnya, konsepnya tidak banyak berubah. Hanya saja, kegiatan kali ini lebih menarik dengan penambahan pengajaran baru bagi anak-anak yang termasuk dalam tahap kedua, yaitu Pekan Mengajar.

Selama Pekan Mengajar, anak-anak diajak untuk memperhatikan materi yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Materi pada pekan pertama adalah “4 Kata Ajaib,” yaitu:
1. Mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu atau dibantu seseorang,
2. Meminta maaf ketika melakukan kesalahan,
3. Meminta tolong saat membutuhkan bantuan,
4. Mengucapkan permisi jika ingin melewati atau mengganggu.

Materi berikutnya adalah konsep 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), yang mengajarkan anak-anak untuk selalu bersikap ramah dan beretika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga belajar tata krama dalam berbicara dan berpenampilan yang baik dan sopan. Semua materi ini bertujuan membentuk karakter anak yang beretika dan berakhlak mulia.

Program ini hadir untuk menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak-anak, sekaligus membekali mereka dengan nilai-nilai etika dasar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, Unit Diksasindo Mengajar berharap dapat menciptakan generasi yang lebih santun, cerdas, dan percaya diri.

Scroll to top