Pada tanggal 26 April 2025, tepatnya di Alun-Alun Kota Malang, Unit Diksasindo Mengajar (DM) melaksanakan program kerja yang bernama Gerai Membaca. Menurut Stevanie, yang merupakan ketua Unit DM, program kerja tersebut adalah kegiatan dimana para staf dan volunteer Unit DM melakukan kegiatan membaca buku dengan anak-anak. Mahasiswa yang tergabung dalam Unit DM pergi ke alun-alun untuk mengajak para anak kecil yang sedang bermain di sana untuk membaca buku bersama.
Gerai membaca hadir untuk mengembangkan konsumsi literasi anak-anak kota Malang. Seperti data yang dipaparkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2024 menempatkan angka TGM (Tingkat Gemar Membaca) di Kota Malang tertinggi kedua se-Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa Gerai Membaca turut berpartisipasi dalam meningkatkan angka minat literasi khususnya kepada anak-anak dalam kegiatan membaca bersama. Selain mempunyai tujuan untuk mendorong tingkat literasi pada anak-anak, Gerai Membaca rupanya bermanfaat untuk melatih mahasiswa pada skill mengajar.
Stevanie mengungkapkan bahwa, “Apalagi kita prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dengan ini, mahasiswa dapat mewadahi dirinya untuk mengembangkan skill mengajar kemudian sebelum menjadi guru mereka juga sudah tahu cara menghadapi anak-anak.” Melalui kegiatan ini diharapkan para staf yang bergabung dapat belajar bagaimana metode belajar-mengajar yang tepat untuk anak-anak.
Ketua Unit DM menambahkan jika mereka pergi ke Alun-Alun yang merupakan pusat kota dimana tempat tersebut tentunya ramai dengan banyak orang khususnya anak-anak. Hari Sabtu menjadi pilihan lantaran termasuk di akhir pekan dimana pastinya akan sarat akan pengunjung. Setelah itu, mereka akan mencoba menggaet para anak kecil secara acak, dan apabila bersama dengan orang-tua, biasanya staf Unit DM akan meminta izin untuk mengajak anak tersebut untuk diajari membaca serta bermain di Gerai Membaca.
Antusiasme yang dirasakan pun sangat besar sebab tidak sedikit anak kecil yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Anak-anak terlihat menikmati sesi berlatih membaca serta bersenang-senang dengan games. Adakalanya, beberapa anak tampak bosan di tengah kegiatan berlangsung sehingga dengan berat hati orang tua yang mendampingi pun mengajak anak tersebut untuk pulang. Staf Unit DM tentunya sudah menyiapkan berbagai games, ice breaking, hingga kegiatan yang menyalurkan kreativitas anak-anak agar tidak cepat bosan. Salah satu yang paling diingat adalah tepuk semangat untuk menyalurkan rasa jenuh dan diharapkan akan menjadi fokus kembali. Pemilihan untuk bertutur kata dengan anak-anak harus tepat, mudah dipahami, serta bersahabat agar anak-anak tidak cepat bosan dan semakin banyak yang tertarik dengan gerai tersebut.
Selain menjadi tempat membaca bagi anak, Gerai Membaca kerap berbagi cerita dengan para orang tua yang mendampingi. “Emang anak itu susah Kak kalau diajak membaca,” ungkap salah satu pengunjung yang menemani anaknya di Gerai Membaca. Stefanie menuturkan bahwa banyak orang tua yang merasa terbantu karena eksistensi gerai ini.
Kendala yang dihadapi oleh Unit Diksasindo Mengajar adalah ketika ada beberapa anak yang belum dapat membaca sehingga harus selalu didampingi oleh para stafnya. Mereka juga harus membacakan cerita satu per satu agar anak tersebut dapat mendengarkan serta memahami dengan baik. Para staf Unit DM mendampingi anak-anak yang belum bisa membaca agar dapat mengikuti rangkaian acara dengan baik. Stevanie berkata bahwa “Alun-alun kan tempat umum ya jadi kita tidak menentukan rentang umur tapi sejauh ini mungkin kisaran anak-anak umur 3 hingga 4 tahun sampai sekolah dasar.”
Faktor Unit DM acapkali mendapat anak yang belum bisa membaca adalah karena rentang umur yang tidak dapat dipastikan setiap gerai tersebut diadakan.
Stevanie selaku ketua departemen Unit DM berharap bahwa semoga dengan kegiatan ini banyak masyarakat yg terbantu terutama orang tua. Banyak orang tua yang merasa terbantu dengan adanya gerai ini karena dapat meningkatkan minat literasi anak dan mengajari membaca. Ketua Unit DM juga berharap bahwa, “Semoga kedepannya kegiatan ini tidak dihapus karena program kerja ini menurutku program unggulan untuk departemen Unit DM.”
“Semoga konsep gerai membaca konsep nya berkembang dan menarik lagi. Kita bisa menarik anak2 bukan hanya di alun-alun dan semoga lebih bervariasi lagi kegiatannya sehingga anak-anak mencoba hal baru.”
Gerai Membaca hadir untuk membawa perubahan tingkat minat literasi kepada anak-anak. Tidak hanya sekedar membaca saja, gerai ini mengajak untuk mengembangkan kreativitas dengan bersenang-senang melalui permainan serta ice breaking. Para staf serta relawan dari cakupan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pun mendapat ilmu bagaimana cara menghadapi anak-anak sebelum menjadi guru. Mereka juga dapat menerapkan teknik belajar-mengajar yang dipelajari kepada para pengunjung anak tersebut.